Selasa, 09 Maret 2010

SILSILAH "AQIDAH AHLUSSUNNAH WAL JAMA`AH"

AL IMAN

PENGERTIAN IMAN.
Iman secara bahasa adalah At Tashdiiq, atau Tashdiqul qolbi yaitu membenarkan, atau pembenaran hati. – syarh tsalatsatil ushul Ibnu Utsaimin hal 79-
Berkata Syaikh Muhammad ibn Sholih Al Utsaimin “ Iman secara bahasa adalah Penetapan dan pengakuan yang mengharuskan adanya penerimaan dan ketundukan dan ta`rif ini bersesuaian dengan pengertian iman menurut syar`i.

“. Adapun ucapan mereka bahwa iman adalah pembenaran maka perlu dikoreksi lagi, karena dalam bahasa dikatakan “ Aamantu bikadza…, dan Shoddaqtu fulan, dan tidak dikatakan “ Aamantu fulan, maka “Shoddaqo adalah fiil muta`ady (perlu obyek secara langsung), dan Aamana adalah fi`il lazim (tidak butuh obyek, maka diperlukan bantuan -diantaranya dengan huruf jer- untuk bisa ke obyeknya -pent).
Makna Iman melazimkan akan adanya penerimaan dan ketundukan, hal ini untuk menjaga dari adanya penetapan dan pengakuan, tapi tidak adanya penerimaan, seperti yang terjadi pada Abu Tholib paman Rosululloh. Karena dia, yakni Abu Tholib mengakui rosululloh bahwa beliau adalah jujur (dan agamanya adalah benar-pent), tapi tidak mau menerima apa yang dibawa oleh Rosululloh, tidak pula tunduk dan mengikutinya, maka tidaklah bermanfaat pengakuannya. Disini menunjukan harus adanya penerimaan dan ketundukan. –Syarh Arba`in haditsan nawawiyah- Syarh hadits jibril hal 42.

Dan inilah makna yang kuat dan mencakup, Alloh a`lam.

PENGERTIAN IMAN DALAM AQIDAH AHLUSSUNNAH

Para imam ahlil hadits (ahlussunah wal jama`ah) mereka mengatakan “ Iman adalah ucapan dan amalan dan ma`rifah (pengenalan), bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan, seorang yang banyak ketaatannya maka lebih bertambah keimanannya dari pada orang yang dibawahnya dalam ketaatan”. –I`tiqod Aimmatil hadits hal 63-64-
Berkata Imam Ahmad ibn Hambal “ Al Iman adalah ucapan dan amalan, bertambah dan berkurang”. –Ushulussunnah-. Dan adalah Imam Ahmad Ibn Hambal bermadzhab bahwa “Iman adalah ucapan dengan lisan dan amalan dengan anggota badan serta keyakinan dalam hati, bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan, menguat dengan ilmu dan melemah dengan sebab kebodohan. –Aqidah Ahmad Ibn Hambal hal 117-
Ketahuilah wahai saudaraku “semoga Alloh memberikan taufiq Nya kepadaku dan kalian dan muslimin “ bahwa agama yang Alloh utus dengannya para rasul Nya dan Alloh turunkan dengannya kitab kitab Nya, dan Alloh ridhoi ia bagi penduduk langit dan bumi Nya dan Alloh perintahkan untuk tidak diibadahi Dia kecuali dengannya dan tidaklah Dia terima dari seorangpun selainnya, dan tidaklah membencinya kecuali orang yang betul betul bodoh, dan tidak ada seorangpun yang lebih baik agamanya dari pada orang yang berpegang teguh dengannya dan mengikutinya, adalah ucapan yaitu ucapan hati dan lisan, dan amalan yaitu amalan hati, lisan dan anggota badan. Maka empat hal ini (ucapan hati dan lisan, amalan hati, lisan dan anggota badan), mencakup seluruh perkara agama ini. –Ma`arijul Qobul 587-588.

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah “dan termasuk pokok dari pokok pokok aqidah ahlussunnah wal jama`ah bahwa agama dan iman adalah ucapan dan perbuatan, ucapan hati dan lisan, dan amalan hati, lisan dan anggota badan, dan bahwa iman itu bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan. – Al Aqidah Al Wasitiyah 32.

Dari ta`rif yang dijelaskan oleh para ulama tersebut bisa kita simpulkan bahwa pengertian iman dalam aqidah ahlussunnah wal jama`ah adalah i`tiqod dalam hati, ucapan lisan dan amalan anggota badan, bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan, atau ada ulama yang memberi ta`rif dengan istilah “Khomsunuunaat atau lima kalimat yang berakhiran huruf nun” yaitu “ I1tiqodun bil jinaan,(keyakinan dalam hati), wa qoulun billisaan (Ucapan dengan lisan), wa amalun bil arkaan(dan amalan dengan anggota badan), yaziidu bittho`atir Rohmaan (bertambah dengan mentaati Alloh),wa yanqushu bittho`atis syaithoon (dan berkurang dengan mentaati syaitan).”

KEDUDUKAN AMAL DALAM IMAN.

Dari keterangan di atas jelaslah bahwa amal dengan semua jenisnya baik amalan hati maupun amalan anggota badan adalah bagian dari hakikat iman itu sendiri, masuk dalam apa yang dinamakan iman. Ahlussunnah tidak mengeluarkan sekecil apapun amalan – apalagi amalan yang besar dan agung- dari hakikat iman. Sebagaimana para ulama ahlussunnah menyatakan bahwa iman adalah Qoulun (ucapan) wa Amalun (Amal perbuatan).
Karena itu iman bisa bertambah hingga mencapai kesempurnaanya dan bisa berkurang sehingga tidak tersisa sedikitpun dari pemiliknya. Dan ahlul iman itu bertingkat tingkat dalam derajat keimanannya. Maka barang siapa yang membatasi makna iman hanya pada pembenaran hati dan ucapan lisan saja tanpa amal perbuatan, sebagaimana perkataan hanafiyah, maka dia bukan ahlul iman yang benar, bahkan hal itu adalah kebatilan dan kesesatan.
Jadi aqidah yang benar, bahwa amal dengan segala jenisnya adalah bagian dari iman dan masuk dalam hakikat iman, dan bukan sekedar suatu tambahan atas iman.

Dengan ini kita ketahui sesat dan batilnya pemahaman :
a.Murjiatul fuqoha (hanafiyah) yang menyatakan bahwa iman itu sekedar ucapan lisan dan keyakinan hati, dan amal bukan bagian dari iman. Sehingga pelaku dosa menurut mereka tetap dinamakan mukmin secara haqiqi (sempurna imannya). Berkata Imam Abu Hanifah “dan kita tidak mengkafirkan seorang mukmin yang melakukan dosa sekalipun besar selagi tidak meyakini bolehnya, dan kita tidak hilangkan darinya sebutan iman dan tetap kita sebut mukmin secara haqiqi (sempurna)…-lihat mauqif syaikh ibrohim ar Ruhaily hal 181 dan catatan kaki no 2.
b.Karromiyah, mereka adalah pengikut Muhammad ibn Karroom Assijistany yang menyatakan bahwa iman itu sekedar ucapan lisan saja, tanpa ucapan hati dan amal perbuatan.
c.Jahmiyatul Murjiah, pengikut Jahm ibn Sofwan, yang menyatakan bahwa iman itu sekedar ma`rifat (mengenal) dengan hati semata. Dan sebagian ulama salaf telah menghukumi kafir kelompok ini.
d.Asya`iroh, yang menyatakan bahwa iman itu cukup hanya dengan i`tiqod (keyakinan) hati saja.
Inilah empat kelompok (firqoh sesat) murji`ah, mereka semua di atas i`tiqod yang
batil dan sesat, sekalipun berbeda beda tingkat kesesatan mereka.

DALIL DALIL BAHWA AMAL MASUK DALAM HAKIKAT IMAN

وَمَا كَانَ اللهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ إِنَّ اللهَ بِالنَّاسِ لَرَؤُوفٌ رَحِيمٌ . البقرة43 .1.

Dan tidaklah Alloh menyia nyiakan iman (sholat) kalian, sesungguhnya Alloh sangat belas kasihan terhadap manusia.
Yakni sholat kalian kearah baitul maqdis sebelum pemindahan kiblat. Dan dinamakan sholat dengan iman karena terkumpul padanya amalan hati dan lisan serta anggota badan.

2. ِإنَّمَا الْمُؤمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لمَ يَرتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَموَالِهِم وَأَنفُسِهِم فِي سَبِيلِ اللهِ أُولئِكَ هُمُ الصَّاِدقُونَ . الحجرات 15

Hanyalah orang orang yang beriman itu adalah orang orang yang beriman kepada Alloh dan rosul Nya kemudian tidak ragu ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka di jalan Alloh. Merekalah orang orang yang benar.

.3وَلَكِنَّ اللهَ حَبَّبَ إِليَكُمُ الإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيكُمُ اْلكُفْرَ والفُسُوقَ وَاْلعِصْيَانَ أُولَئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ .

Tetapi Alloh menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu ind ah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kemaksiatan. Mereka itulah orang orang yang mengikuti jalan yang lurus.

Berkata Muhammad ibn Nasir Al Marwazy “…. Dan karena ketaatan itu semua masuk dalam iman, dan tidak ada satupun darinya yang keluar dari keimanan, Alloh tidak membeda-bedakannya, maka Alloh katakana : dan Alloh jadikan kalian cinta kepada keimanan, dan amalan amalan yang fardhu dan seluruh bentuk ketaatan. Bahkan Alloh mengglobalkan, maka Alloh katakan Habbaba ilaikumul iimaaan, maka masuk di dalamnya seluruh bentuk ketaatan, karena Alloh jadikan orang orang mukmin itu cinta kepada sholat, zakat dan semua bentuk ketaatan…….” Al Iman Ibnu Taimiyah 37.

4.إنما المؤمنون الذين إذا ذكر الله وجلت قلوبهم وإذا تليت عليهم آياته زادتهم إيمانا وعلى ربهم يتوكلون . الذين يقيمون الصلاة ومما رزقناهم ينفقون .الأنفال 2-3

Hanyalah orang orang yang beriman itu adalah orang orang yang bila disebut nama Alloh gemetar hati mereka, dan bila dibacakan pada mereka ayat ayat Nya bertambah (kuat) iman mereka dan mereka bertawakkal kepada robb mereka. Yaitu orang orang yang menegakkan sholat dan meninfakkan sebagian rizki yang kami berikan pada mereka.

5.قد أفلح المؤمنون. الذين هم في صلاتهم خاشعون. والذين هم عن اللغو معرضون .
والذين هم عن اللغو معرضون . والذين هم للزكاة فاعلون . والذين هم لفروجهم حافظون. إلاعلى أزواجهم أو ما ملكت أيمانهم فإنهم غير ملومين . فمن ابتغى وراء ذلك فأولئك هم العادون.والذين هم لأماناتهم وعهدهم راعون.والذين هم على صلواتهم يحافظون. المؤمنون 9-1-

Sungguh beruntung orang orang yang beriman. Yaitu orang orang yang khusuk dalam sholatnya. Dan orang yang menjauhkan dari perkataan dan perbuatan yang tidak berguna. Dan orang yang menunaikan zakat. Dan orang yang memelihara kemaluannya. Kecuali kepada istri atau budak yang mereka miliki, maka sungguh mereka tidak tercela, tapi siapa yang mencari dibalik itu (zina dll) maka merekalah orang orang yang melampui batas. Dan orang yang memelihara amanat dan janji janjinya. Dan orang yang memelihara sholatnya….

Dan lain lainnya dari dalil dalil yang sangat banyak baik ayat ayat al qur`an maupun hadits hadits nabi yang shohih yang menunjukan bahwa amal adalah bagian dari hakikat iman.
Maka siapa yang menyatakan iman bisa sempurna tanpa amal, atau amal itu bukan bagian dari iman atau kelaziman dari hal itu bahwa iman tidak bertambah dan berkurang, dia telah menyelisihi al qur`an dan hadits hadits rasululloh dan juga ijma para sahabat dan para imam ahlussunnah wal jamaah. Dan terperosok kepada pemahaman bid`ah murjiah yang batil dan jelek.
Dan siapa yang menyatakan bahwa iman itu ucapan hati dan lisan, dan perbuatan hati dan lisan dan anggota badan, bertambah dengan ketataan dan berkurang dengan kemaksiatan, dan ahlul iman itu bertingkat tingkat dalam keimanannya, maka dia telah terlepas dari murjiah dari awal sampai akhir. Sebagaimana perkataan Imam Ahmad Ibn Hambal dan Imam Al Barbahary dan yang lainnya dari para ulama ahlussunnah. Walhamdulillah alladzy bi ni`matihi tatimmus shoolihaat.

DALIL DALIL BAHWA IMAN ITU BERTAMBAH DAN BERKURANG.

وما جعلنا أصحاب النار إلا ملائكة وما جعلنا عدتهم إلا فتنة للذين كفروا ليستيقن الذين أوتوا الكتاب ويزداد الذين آمنوا إيمانا ولا يرتاب الذين أوتوا الكتاب والمؤمنون وليقول الذين في قلوبهم مرض والكافرون ماذا أراد الله بهذا مثلا كذلك يضل الله من يشاء ويهدي من يشاء وما يعلم جنود ربك إلا هو وما هي إلا ذكرى للبشر.

Dan yang kami jadikan penjaga neraka itu hanya dari Malaikat, dan Kami menentukan bilangan mareka itu hanya sebagai cobaan bagi orang orang kafir, agar orang orang yang diberi kitab menjadi yakin, agar orang orang yang beriman bertambah imannya, agar orang orang yang diberi kitab dan orang orang mukmin itu tidak ragu ragu, dan agar orang orang yang didalam hatinya ada penyakit dan orang orang kafir (berkata), “Apakah yang dikehendaki Alloh dengan (bilangan) ini?! Sebagai suatu perumpamaan?” demikianlah Alloh membiarkan sesat orang orang yang dia kehendaki memberi petunjuk kepada orang orang yang Dia kehendaki, dan tidak ada yang mengetahui bala tentara tuhanmu kecuali Dia sendiri. Dan (neraka) saqor itu tidak lain hanyalah peringatan bagi manusia.


إنما المؤمنون الذين إذا ذكر الله وجلت قلوبهم وإذا تليت عليهم آياته زادتهم إيمانا وعلى ربهم يتوكلون. الذين يقيمون الصلاة ومما رزقناهم ينفقون .أولئك هم المؤمنون حقا لهم درجات عند ربهم ومغفرة ورزق كريم.

Hanyalah orang orang yang beriman itu adalah orang orang yang bila disebut nama Alloh gemetar hati mereka, dan bila dibacakan pada mereka ayat ayat Nya bertambah (kuat) iman mereka dan mereka bertawakkal kepada robb mereka. Yaitu orang orang yang menegakkan sholat dan meninfakkan sebagian rizki yang kami berikan pada mereka. (Al Anfal 2-3).

هو الذي أنزل السكينة في قلوب المؤمنين ليزدادوا إيمانا مع إيمانهم ولله جنود السماوات والأرض وكان الله عليما حكيما.

Dialah yang telah menurunkan ketenangan kedalam hati orang orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada), dan milik Alloh lah bala tentara langit dan bumi, dan Alloh maha mengetahui lagi maha bijaksana. (Al Fath 4).

نحن نقص عليك نبأهم بالحق إنهم فتية آمنوا بربهم وزدناهم هدى.

Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah para pemuda yang beriman kepada tuhan mereka, dan kami tambahkan petunjuk pada mereka. (Alkahfi 4).

عن أبي هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم الإيمان بضع وستون شعبة فأفضلها قول لا إله إلا الله وأدناها إماطة الأذى عن الطريق والحياء شعبة من الإيمان.

Dari Abu Huroiroh dia berkata, bersabda Rosululloh –shollallohu alaihi wasallam- “Iman itu terdiri dari enam puluh lebih cabang, cabang yang paling utama adalah ucapan Laa ilaaha illalloh, dan paling rendahnya adalah menyingkirkan gangguan dari jalan, dan malu adalah cabang dari keimanan. (HR Muslim).

من كان الله ورسوله أحب إليه مما سواهما وأن يحب المرء لا يحبه إلا لله وأن يكره أن يعود في الكفر بعد أن أنقذه الله منه كما يكره أن يقذف في النار. مسلم [ جزء 1 - صفحة 66 ]

Dari Anas –Rodhiyallohu anhu- dari Nabi –shollallohu alaihi wasallam- bersabda “Tiga perkara, barang siapa yang ada padanya akan mendapati manisnya iman, seorang yang Alloh dan Rosulnya lebih dia cintai dari selain keduanya, dan dia mencintai seseorang tidak-lah dia cintai kecuali karena Alloh, dan seorang yang benci untuk kembali kepada kakafiran setelah Alloh selamatkan dia darinya sebagaimana tidak sukanya dia bila dilemparkan kedalam api. (HR Muslim).

عن أبي سعيد الخدري قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول من رأى منكم
فليغيره بيده فإن لم يستطع فبلسانه ومن لم يستطع فبقلبه وذلك أضعف الإيمان
مسلم [ جزء 1 - صفحة 69 ]

Dari Abu Sa`id Al Khudry, dia berkata : aku mendengar Rosululloh –shollallohu alihi wasallam- bersabda “Barang siapa diantara kalian yang melihat kemungkaran hemdaklah dia rubah dengan tangannya, jika tidak mampu maka dengan lisannya, jika tidak mampu maka dengan hatinya dan itu adalah selemah lemah iman. (HR Muslim).





2 komentar:

  1. Assalamu'alaikum. ust, tanya. apa beda orang kafir dan orang musyrik?

    BalasHapus
  2. Wa alaikum Salam.Secara ringkas orang kafir adalah orang yang tidak beriman kepada Alloh dan tidak beribadah kepada Nya, sedang orang musyrik adalah orang yang beriman dan menyembah Alloh tapi bersama itu juga beribadah kepada selain Alloh. jadi setiap Musyrik itu kafir tapi tidak setiap Kafir pasti Musyrik. Allohu A`lam.

    untuk lebih rinci tentang perbedaan antara dua istilah tersebut ada pada dirosah tentang KUFUR dan SYIRIK, Insya Alloh akan kami bahas pada tempatnya.Baarokalloh fik

    BalasHapus

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template